PENGETAHUAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.

Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1.       David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2.       J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3.       Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4.       Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usahamencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekalisehingga diperoleh pemecahannya.

Penelitian dapat digolongkan dalam 2, sesuai dengan ukuran kualitasnya yaitu penelitian ilmiah dan penelitian tidak ilmiah atau yang dilakukan oleh orang awam. Penelitian tidak ilmiah mempunyai ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara-cara pengumpulan data bersifat subyektif yang sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan dari si peneliti. Karena itu penelitian tidak ilmiah adalah penelitian yang coraknya subyektif.

Sedangkan penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.

Berbeda dengan penelitian tidak ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan; eksperimen, generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya.

·         Sifat dari penelitian:
1)      Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan
2)      Aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa.
3)      Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
a.       Keinginan manusia
b.      Permasalahan yang timbul
c.       Ilmu pengetahuan
d.      Metode ilmiah

B. Perbedaan Penelitian Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan). Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
a.       Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.      Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.

Syarat-syarat/kriteria agar suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah
·         Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1)      Purposiveness, fokus tujuan yang jelas
2)      Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik
3)      Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4)      Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis
5)      Objectivity, berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional
6)      Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna
7)      Precision, mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat
8)      Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya

·         Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1)      Empiris
Penelitian itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2)      Sistematis
Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan penelitian itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3)      Objektif
Penelitian itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4)      Analitis
Pengetahuan ilmiah berusaha mebeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan dan peranan dari bagian-bagian itu.
5)      Verifikatif
Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga

·         Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut: 
1)      Perumusan masalah
Langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut. 
2)      Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori 
Argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
3)      Penarikan Hipotesis 
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti.
4)      Eksperimen/Percobaan
Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan. Dari percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
 Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Variable dibagi menjadi 2:
a.      Variabel Bebas
Variabel yang menjadi penyebab atau memengaruhi, meliputi faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti, tujuannya agar dapat menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
b.      Variabel Terikat
Faktor-faktor yang diamati dan diukur dalam rangka menentukan pengaruh variabel bebas, di dalamnya itu termasuk faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
5)      Analisis Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:
a.       Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri morfologi.
b.      Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka dan harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman.
6)      Penarikan Kesimpulan 
Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau keinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.

2. Penelitian Non Ilmiah
a.       Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut :
1. Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)
2. Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
3. Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
4. Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
5. Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll
.

b.      Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) :
variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

·         Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada  pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya. Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba (Trial and Error), metode a priori dan sebagainya.
1)      Pendapat Otoritas 
Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji (selalu dipandang benar).
2)      Pengalaman 
Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya. Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan.
3)      Penemuan Coba-coba ( Trial and Error )
Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal  itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
4)      Metode A Priori 
Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Kesimpulan yang diterima menurut metode ini semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.

Aspek
Non ilmiah
Ilmiah
Pendekatam terhadap masalah
Intuitif
Empiris
konsep teori
Ambigu dengan arti yang berlebihan
Defenisi jelas, opresional spesigik
Hipotesis
Tidak dapat dibuktikan
Dapat dibuktikan
Observasi gejala
Tidak terkontrol, seadanya
Sisrematis, terkontrol
Alat ukur
Tidak akurat, tidak tepat, tidak sesuai
Akurat tepat sesuai
Kontrol
Tidak ada
Selalu di lakukan
pelaporan hasil penelitian
bias, subjek
tidak bias, objektif
sikap peneliti
tidak kritis menerima apa adanya
kritis, skeptis, mencari bukti
penyimpulan terhadap hubungan antara variabel
menghubungkan 2 kejadian secara terburu-buru
mencari hubungan antara variabel secara sadar dan sistematis
sifat penelitian
tidak dapat diulang
dapat diulang

Pendekatan Ilmiah :
  1. Perumusan masalah jelas dan spesifik
  2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
  3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data
  4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar.
  5. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain.
Pendekatan Non Ilmiah :
  1. Perumusan masalah yang kabur atau abstrak.
  2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis.
  3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan.
  4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis.
  5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain.




REFERENSI:
- https://www.academia.edu/6507722/PENELITIAN_ILMIAH_DAN_NON_ILMIAH_PENELITIAN_ILMIAH_DAN_NON_ILMIAH
- https://senjayakertiawan.wordpress.com/2013/03/20/metode-ilmiah-dan-analisis-kasus/
- https://satujam.com/variabel-bebas-dan-terikat/
- https://swahiyuni.wordpress.com/2014/02/25/perbedaan-penelitian-ilmiah-dan-non-ilmiah/
- http://nickyrismaluviani99.blogspot.com/2017/04/perbedaan-pengetahuan-ilmiah-dan-tidak.html
- https://hestiwahyuningratna.wordpress.com/2014/03/18/perbedaan-pengetahuan-ilmiah-dan-non-ilmiah/
- http://esterpascalia97.blogspot.com/2016/03/pengetahuan-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

Comments